Film Disney Live Action Snow White & The Seven Dwarfs Kenapa Banjir Kritikan?

film Snow White live action [new]

Jatimhariini.com – Film Disney live action Snow White belakangan ini memang menarik perhatian. Bukan karena tidak kunjung tayang, film yang memang dijadwalkan tayang 2025 dan kini sudah muncul dalam bentuk trailer film ini, menuai kritikan karena sejumlah hal.

Berikut apa saja kritik yang didapatkan oleh film Disney live action Snow White & The Seven Dwarfs yang sangat kontroversial!

Kritikan Film Disney Live Action Snow White & The Seven Dwarfs

1. Jalan cerita film dan alur berpikir tokoh

Kritikan yang pertama ini disampaikan secara langsung oleh anak dari sang sutradara film animasi Snow White yakni David Hand.

Dalam sebuah wawancara, David Hand mengaku kecewa dan tidak terima jika karya ayahnya banyak mengalami perubahan. Bukan perubahan simpel selayaknya film adaptasi, tetapi perubahan yang terjadi pada film Disney live action Snow White justru mengubah banyak hal mulai dari alur cerita, cara berpikir tokoh atau karakter, dan bahkan banyak hal baru yang ditambahkan atau dikurangi tidak sesuai proporsinya.

Menurut David Hand, sesuatu yang baru di dalam film Snow White live action terlalu radikal. Bahkan peran tujuh kurcaci di dalam film ‘tampaknya’ akan kurang ditonjolkan. Dalam film, kurcaci dikisahkan tidak seperti aslinya dan bahkan menggunakan pemeran non dwarfisme (bukan manusia pendek).

Aktor – aktor yang mengidap dwarfisme pun banyak diburu untuk memberikan komentar, hanya saja banyak dari mereka yang enggan dan bahkan menolak secara tegas untuk berkomentar. Meski begitu, beberapa di antara aktor dwarfisme mengungkap ada rasa khawatir bahwa peran mereka di masa depan dalam berakting akan hilang.

Padahal menurut aktris Katrina Kemp, jika para dwarfisme dilibatkan betul dalam film Snow White tentu akan banyak yang senang dan bahkan mengambil peran itu tanpa ada rasa merasa dikucilkan atau didiskriminasikan sebagaimana apa yang sekarang ini banyak diujarkan di media terkait alasan tidak menggunakan aktor dwarfisme dalam film Disney live action Snow White.

2. Tidak setuju dengan perubahan total cerita

Dalam film Snow White animasi, peran feminisme seorang wanita masih ditonjolkan dengan kisah akhir bahwa Snow White akan menemukan pangerannya. Hanya saja, pada film Disney live action Snow White, ceritanya akan sama sekali berbeda.

“Konsep ini sama sekali berbeda [dengan film aslinya] dan saya sangat tidak setuju. Ayah saya dan Disney [kalau masih ada] pasti juga sangat tidak setuju,” ungkap David Hand, anak dari sutradara film animasi Snow White original.

“Tidak ada rasa hormat atas apa yang sudah dilakukan ayah saya dan Disney [Disney dahulu sebelum berubah menjadi Walt Disney pada 1986].

Snow White & The Seven Dwarfs trailer [2025]
Snow White & The Seven Dwarfs trailer [2025]

Saya pikir Disney dan ayah saya pasti akan sangat marah kalau sekarang mereka mengetahuinya.” Kata David Hand dalam sebuah wawancara mengungkapkan rasa kecewanya terhadap live action Snow White yang dijadwalkan tayang 2025.

3. Sisi modern film disney live action Snow White yang juga kontroversial

Terkait sisi modern film disney live action Snow White, sang pemeran Putri Salju dan sang ratu jahat Gal Gadot juga mengungkapkan komentarnya.

Keduanya sama – sama mengungkap bahwa Snow White tidak akan diselamatkan oleh sang pangeran dalam versi terbarunya ini. Putri Salju tidak akan menjadi sosok yang bermimpi tentang cinta sejati, tidak akan menunggu diselamatkan oleh pangeran, dan tidak akan berambisi pada kehidupan romansa saja. Justru Putri Salju akan menjadi seorang pemimpin yang didambakan wanita.

“Dia (Putri Salju) tidak akan bermimpi soal cinta sejati tetapi menjadi pemimpin yang dia tahu bisa dia lakukan dan akan menjadi pemimpin yang mendiang ayahnya katakan. Seorang pemimpin yang tidak takut apapun, adil, berani, dan jujur,” kata Zegler.

“Jadi ini adalah kisah yang luar biasa bagi kaum muda dan wanita di mana pun untuk melihat diri mereka sendiri (yang jauh lebih baik)” ungkap Zegler.

Inilah sisi jalan cerita yang menurut banyak orang juga berubah terlalu jauh di dalam film idaman banyak anak kecil pada masanya itu.

4. Kritikan untuk sang pemeran Snow White, Latin Rachel Zegler

Sang pemeran yang memainkan karakter Snow White dalam film Disney live action Snow White & The Seven Dwarfs juga menuai kritikan tajam dari para penikmat animasi Snow White dan bahkan kritikus film.

Menurut para kritikus film, Snow White dideskripsikan sebagai sosok wanita cantik dengan kulit putih seputih salju. Akan tetapi bagaimana dengan Latin Rachel Zegler?

Snow White & The Seven Dwarfs trailer [2025]
Snow White & The Seven Dwarfs trailer [2025]

Menurut kritikus film, tidak ada yang bermaksud mendiskriminasikan sebenarnya. Hanya saja kalau berkaca dari deskripsi tokoh, harusnya pemeran Snow White dibuat semirip mungkin dengan deskripsi karakter tersebut. Sementara Latin Rachel Zegler dianggap ‘kurang sesuai’ dengan apa yang dideskripsikan tentang Snow White pada animasinya.

Kritikan tersebut ditanggapi Zegler di sebuah wawancara dengan Variety. Zegler juga memposting sebuah utas di X yang menyatakan bahwa siapa pun boleh bermimpi dan siapa pun boleh menjadi seorang putri.

“Saya sangat menghargai cinta dari mereka yang membela saya secara online, tapi tolong, jangan menandai saya lagi pada hal yang tidak masuk akal tentang casting saya. Saya tidak ingin melihatnya sama sekali. Jadi, saya tinggalkan foto – foto ini untukmu! Saya harap setiap anak tahu bahwa mereka bisa menjadi seorang putri, apapun yang terjadi.” Ujar Latin Rachel Zegler sambil memposting foto dirinya menggunakan kostum Snow White.

5. Kehebohan yang dibuat sang pemeran Snow White

Tentang kehebohan yang dibuat oleh sang pemeran Snow White, Latin Rachel Zegler, ia menyebut dalam sebuah konferensi pers bahwa karakter pria dalam Snow White dihilangkan pun itu sama sekali tak jadi masalah.

Ia juga menyebut bahwa karakter pangeran dalam Snow White tak lebih dari hanya seorang penguntit saja. Menurut Zegler, sangat ketinggalan zaman kalau gagasan tentang wanita dan peran kekuasaan termasuk terkait hal – hal berbau feminisme masih dikaitkan dengan Snow White.

“Kartun aslinya datang di 1937. Ada fokus besar soal kisah cintanya (Snow White) dengan seorang pria yang menguntitnya. Aneh. Jadi kami tidak melakukannya kali ini,” kata Zegler.

Tentu hal tersebut sangat dikecam khususnya bagi orang – orang yang merupakan fans fanatik animasi Snow White. Beberapa kritikus film juga mengungkap tak seharusnya ide seorang sutradara dan pencipta dikritik sebegitu pedas dan tak berdasar sebagaimana yang dilakukan Zegler.

Sebagai informasi, film Disney live action Snow White & The Seven Dwarfs yang awalnya akan tayang 22 Maret 2024 diundur menjadi 21 Maret 2025 karena beberapa alasan.

Oh ya, untuk menjawab semua kritikan di atas, tonton film live action Disney berjudul Snow White & The Seven Dwarfs kalau sudah tayang nanti ya. Jangan sampai lupa!.**