Jatimhariini.com – Rabu, 31 Juli 2024 lalu, publik dihebohkan dengan berita viral sebuah Daycare di Depok yakni Wensen School yang ownernya (MI) menganiaya balita berusia 2 tahun dan 8 bulan. Kabar tersebut sontak menghebohkan jagad maya. Banyak orang tua juga akhirnya ingin tahu tips memilih pengasuh untuk anak utamanya untuk anak di bawah usia 2 tahun guna meminimalisir risiko serupa.
Memang, harus kita akui, terkadang, seselektif apapun orang tua, tetap ada risiko salah pilih. Hanya saja, dengan memahami tips memilih pengasuh untuk anak diharapkan orang tua dapat semakin mempertimbangkan segala aspek sebelum memutuskan memilih seorang pengasuh karena balik lagi bahwa tidak semua pengasuh sejahat dan sekejam itu.
Berikut kami ulas beberapa tips memilih pengasuh untuk anak di bawah 2 tahun yang perlu bunda dan daddy pahami, yuk simak!
Tips Memilih Pengasuh Untuk Anak di Bawah 2 Tahun
1. Temukan pengasuh dari lembaga legal atau titipkan anak pada daycare dengan izin yang sesuai
Kasus viral anak dianiaya di sebuah Daycare di Depok ternyata membuka fakta bahwa Daycare tersebut (Wensen School) merupakan sebuah Daycare tanpa izin. MI sebagai owner Daycare Wensen School tidak mengantongi izin penitipan anak pada Daycare tersebut.
Hal tersebut turut disampaikan oleh Dinas Pendidikan Kota Depok, diungkapkan bahwa Wensen School hanya memiliki izin untuk kelompok bermain (KB) bukan izin untuk Daycare atau penitipan anak.
“Iya, Wensen School punya izin tapi untuk KB saja sejak tiga tahun lalu. Kalau untuk Daycare-nya tidak.” Ungkap Kepala Seksi (Kasi) Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Disdik Depok, Dessy Tanjung.
Sementara hal serupa juga diungkapkan oleh Kapolres Metro Depok, Kombes Arya Perdana. Ia mengatakan, “Daycare memang harus ada izin sendiri, tidak bisa menumpang izin di TK atau PAUD. Untuk Wensen School, saat ini belum berizin.
Supaya kejadian yang sama tidak terulang kembali, Wensen School akan dilakukan penutupan imbas kasus penganiayaan terhadap dua balita berusia 2 tahun dan 8 bulan tersebut.
Sementara orang tua juga dihimbau untuk menemukan pengasuh dari lembaga yang legal jika memang butuh pengasuh di rumah. Atau jika ingin menitipkan anak pada daycare, wajib memilih daycare dengan izin yang sesuai.
2. Selektif memilih, jangan hanya terpaku pada branding sosial media daycare atau pengasuh
Memilih pengasuh atau memilih daycare sama – sama harus selektif. Kebanyakan pengasuh dan daycare sekarang sudah memiliki sosial media khusus yang dijadikan tempat mereka membranding diri.
Pastikan sebagai orang tua, kita tidak semata – mata memutuskan memilih daycare atau pengasuhnya hanya berpatokan pada sosial media mereka. Pilih secara selektif dengan melihat tata kelola daycare atau cara mengasuh pengasuhnya secara langsung. Datangi lokasi usaha atau datangi langsung pengasuh yang akan dipilih dan cobalah berinteraksi dengan mereka.
Orang tua harus mulai sadar bahwa branding di sosial media belum tentu sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan jadi pengamatan sebelum benar – benar memilih daycare atau pengasuh harus dilakukan.
3. Temukan rekomendasi atau testimoni
Yaps, testimoni juga menjadi hal penting bagi orang tua sebelum memutuskan memilih pengasuh atau daycare. Coba cek di sosial media daycare atau pengasuh, dan cek di website daycare atau lembaga calon pengasuh yang menaungi pengasuh tersebut jika memang ada.
Di sana, coba cek bagaimana tanggapan orang tua yang pernah menggunakan jasa daycare atau pengasuh tersebut. Upayakan baca secara menyeluruh setiap testimoni dan jangan ada yang terlewat.
Jika perlu, temukan dulu tetangga atau saudara yang kamu kenal dan pernah menitipkan anaknya di daycare tersebut. Cari tahu bagaimana tanggapan langsung dan respon mereka terhadap pelayanan dan jasa yang diberikan.
4. Kenalan dengan pengurus daycare atau calon pengasuh secara langsung
Sebelum memutuskan untuk menitipkan anak di daycare atau mengajak seorang calon pengasuh untuk bekerja menjaga anak kita, upayakan orang tua melakukan perkenalan langsung terlebih dahulu.
Jangan sampai tidak kenal dengan orang yang akan menjaga anak kita meski perkenalan yang dimaksud adalah perkenalan singkat. Coba telaah bagaimana cara komunikasi dari pengurus daycare atau calon pengasuh dengan bertanya segala hal yang ingin orang tua tahu. Cari tahu bagaimana responnya. Jika responnya bagus, lanjutkan. Jika responnya kurang baik atau terkesan kurang sabar dalam menjawab pertanyaan, maka cari daycare atau pengasuh yang lain. Mengapa?
Kalau pengasuh atau nanny tidak sabar menjawab pertanyaan orang tua, bagaimana caranya ia bisa sabar mengasuh anak kecil yang sedang butuh – butuhnya perhatian? So, be carefull moms!.
Baca juga : Les Privat Mengaji di Rumah Untuk Parenting Islami, Bagaimana Mencari Guru Les yang Tepat?
Demikian informasi yang kami dapat sampaikan kali ini terkait tips memilih pengasuh untuk anak di bawah 2 tahun. Jadikan viralnya kasus anak dianiaya di daycare Depok sebagai pembelajaran orang tua dan pastinya pengurus daycare dan owner daycare supaya tidak abai dengan keselamatan anak yang dititipkan.
Pahami bahwa orang tua mempercayakan sebuah daycare sebagai tempat menitipkan anaknya karena mereka berharap anaknya dirawat dan diasuh dengan baik bukan malah dianiaya dan ditelantarkan. Untuk siapa pun kamu di luar sana, mari menjadi pribadi yang punya tanggung jawab dan punya keinginan untuk tidak mengecewakan orang lain utamanya orang yang sudah memberikan kepercayaan pada kita.