Jatimhariini.com – Apa itu teknologi AI? Teknologi AI merupakan sebuah simulasi kecerdasan buatan manusia oleh mesin, khususnya sistem komputer yang bekerja menyerap data pelatihan dalam jumlah besar, menganalisisnya untuk menemukan pola dan korelasi, dan bahkan dapat ‘meniru manusia’. Lantas, apakah teknologi AI Berbahaya?

Banyak pakar, termasuk guru besar UGM, Prof. Dr. Ir. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., IPM, yang berpendapat bahwa meski sangat membantu manusia dan berdampak pada perubahan di masa depan, teknologi AI memiliki takaran bahayanya. Apa saja kemungkinan bahaya yang ditimbulkan teknologi AI?

Teknologi AI Berbahaya, Berikut Ini Bahayanya

Teknologi AI 2

Menurut guru besar UGM, Prof. Dr. Ir. Ridi Ferdiana, S.T., M.T., IPM, ada beberapa resiko bahaya yang ditimbulkan teknologi AI dan harus segera diketahui untuk menemukan tindakan antisipasinya. Beberapa bahaya dari teknologi AI di antaranya :

1. Menghilangkan beberapa jenis pekerjaan yang bisa dikerjakan oleh AI

Ketika AI sudah semakin canggih, bahkan AI sudah mampu menggantikan manusia dalam bekerja, akan banyak pekerjaan – pekerjaan hilang karena digantikan oleh AI.

Banyak perusahaan yang akan semakin menggencarkan ‘efisiensi modal kerja dan efisiensi tenaga kerja’ dengan menggunakan teknologi AI dalam melakukan pekerjaan – pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.

Akibatnya tentu saja, banyak orang yang kesulitan mendapatkan pekerjaan atau bahkan kehilangan pekerjaan karena tergeser oleh AI.

2. Ketimpangan sosial ekonomi karena AI

Akibat banyaknya pekerjaan manusia yang hilang karena digantikan AI, tentu saja ketimpangan sosial ekonomi akan terjadi. Mereka pelaku industri AI, dan orang – orang yang dapat bekerja dengan AI, merekalah yang akan menjadi puncak ekonomi.

Sementara yang lain, yang tenaganya tergerus karena AI tentu akan merasakan ketimpangan sosial ekonomi tersebut. Cari uang susah, demikian pula dengan cari kerja. Akhirnya krisis keuangan pun terjadi.

3. Pengaruh manusia hilang sebagian atau bahkan sepenuhnya

Yaps, ketika AI sudah semakin berkuasa entah berapa tahun atau berapa puluh tahun lagi, yang akan terjadi adalah pengaruh manusia semakin hilang baik sebagian atau bahkan seluruhnya karena tergantikan oleh AI.

4. Manipulasi sosial oleh algoritma AI

Teknologi AI berbahaya juga karena dapat memanipulasi kondisi, keadaan, atau bahkan memanipulasi seseorang. Hal tersebut yang dikaitkan dengan bahaya AI untuk manipulasi sosial.

Sebagai contoh yang baru – baru ini terjadi di Indonesia adalah presiden Soeharto yang dibangkitkan oleh AI dan diajak untuk memilih salah satu partai yaitu Golkar. Padahal sebagaimana yang kita tahu, presiden Soeharto yang merupakan presiden ke-dua di Indonesia ini sudah meninggal sejak tahun 2008 tepatnya pada 27 Januari 2008.

Hal semacam itu besar kemungkinan akan semakin banyak terjadi dan dilakukan. Apakah hal tersebut salah? Tentu saja tidak.

Manipulasi sosial bisa menjadi positif dan negatif tergantung penggunaan dan sudut pandangnya. Jika digunakan secara positif termasuk untuk promosi suatu bisnis misalnya, tentu outputnya juga akan positif. Manipulasi sosial oleh algoritma AI baru akan menjadi berbahaya jika digunakan untuk menipu orang lain, mengontrol seseorang sehingga orang tertentu berada di bawah tekanan, menyebarkan berita hoaks, dan hal negatif lainnya.

5. Hilangnya privasi karena AI

Karena AI bekerja dengan cara belajar lewat data, pola atau sumber tertentu, serta mengumpulkannya, seringkali AI dikaitkan dengan masalah privasi.

Semakin tingginya keberpihakan manusia dan teknologi terhadap AI, dikhawatirkan, soal privasi bahkan menjadi tidak penting lagi. Bukan hanya terkait regulasi, tetapi juga terkait perilaku seseorang itu sendiri.

Sebagai contoh filter wajah AI online yang sekarang sudah banyak digunakan karena penggunaannya memang mudah, seru, dan bahkan bisa diakses secara gratis. Ketika pengguna menggunakan filter tersebut untuk wajahnya, maka data tentang wajah pengguna akan dikumpulkan dan bahkan berkemungkinan dipakai untuk melatih model AI.

Meski semua data disetujui secara sadar oleh pengguna untuk diunggah dan sudah ada himbauan tentang privasi juga, namun terkadang ada pihak – pihak yang merasa dirugikan ketika kemudian data – data tersebut disalahgunakan. Karena itu jika berkaitan dengan masalah privasi dan penyalahgunaan data, maka perlu kebijakan dan regulasi yang diatur pemerintah terkait hal tersebut meski kita harus akui bahwa keberlanjutan dan perkembangan AI sangat sulit untuk dikontrol.

Lantas, bagaimana cara menghadapi AI?

Cara Menghadapi Bahaya Teknologi AI

Kemajuan teknologi termasuk AI memang tak dapat dihindari. Karena itu, cara menghadapi teknologi AI berbahaya adalah dengan menerima perubahan dan berdamai dengan perubahan yang ada, meningkatkan skill dalam bidang teknologi, mempelajari berbagai macam keterampilan baru untuk keberlangsungan hidup di masa depan, dan bahkan wajib mengubah mindset dari fix mindset menjadi growth mindset.

Tanpa semua sikap itu, manusia akan tergerus oleh AI dan bahkan tidak bisa bertahan. Karena itu pastikan diri Anda termasuk menjadi orang yang tidak terpengaruh teknologi AI berbahaya dengan menerapkan sikap di atas.