Jatimhariini.com – Indonesia, khususnya Kudus, sedang dilanda musibah banjir yang membuat puluhan ribu warga terdampak. Banjir di Kudus yang terjadi pada Kamis, 14 Maret 2023 karena debit sungai yang meluap akibat hujan deras sejak 10 Maret 2023 ini merendam puluhan ribu rumah warga.

BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Kudus ini mencatat sebanyak bahwa warga yang terdampak banjir di Kudus mencapai 29 desa dan terdiri atas setidaknya 32.952 warga. 1.619 di antaranya sudah mulai mengungsi.

Adapun jumlah rumah yang terendam banjir diperkirakan mencapai 10.860 rumah. Korban banjir di Kudus juga ada yang meninggal dunia. Sampai artikel ini ditulis, terdapat 6 orang yang meninggal dunia pada peristiwa banjir di Kudus.

Tiga dari enam orang yang meninggal merupakan santri yang sedang mondok di Desa Kirig, Kecamatan Mejobo, Jumat (15/3) pagi. Mereka tenggelam ketika perahu yang mereka tumpangi terbalik di area sawah yang kebanjiran.

Satu korban meninggal lain berinisial AV (umur 16 tahun). Ia merupakan anak perempuan yang terperosok dan tenggelam di sawah wilayah Desa Temulus, Kecamatan Kejobo, ketika berjalan kaki di desa yang terendam banjir, Kamis, 14 Maret 2024.

Jenazah korban ditemukan keesokan harinya pada hari Jumat, 15 Maret 2024 siang hari. Ada juga korban meninggal berinisial FLK (umur 13 tahun) yang tersengat listrik ketika bermain di lokasi banjir, Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, Jumat, 15 Maret 2024.

Juga ada Ronji (umur 60 tahun) yang merupakan warga Desa Banget, Kecamatan Kaliwungu yang meninggal dunia pada perjalanan melihat tanaman cabainya. Beliau berpamitan pergi ke arah tanggul SWD 1 pada Sabtu, 16 Maret 2024 dan sejak saat itu korban tak kunjung pulang. Diketahui akhirnya bahwa korban meninggal.

Banjir yang terjadi di Kabupaten Kudus dan sudah terjadi selama beberapa hari tersebut, tentu saja menyita perhatian banyak pihak. Beberapa di antaranya adalah Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, yang hadir bersama Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi yang datang berkunjung ke lokasi pengungsian di Aula DPRD Kab. Kudus dan mengecek tanggul yang menjadi salah satu pemicu dan penyebab banjir di Kudus terjadi, Minggu, 17 Maret 2024.

“Kami mengecek sebagai wujud kepedulian dan rasa empati terhadap warga.”

“Kita prioritaskan dulu penanganan pengungsi, saya dengan Pangdam berkoordinasi terkait dengan pendistribusian dan pendirian dapur umum,” jelas Kapolda Jateng.

“Termasuk peralatannya dimungkinkan menggunakan perahu juga sudah kita siapkan” sambung Kapolda Jateng lagi.

Banjir di Kudus

Ribuan warga yang terdampak banjir kini sudah mengungsi setidaknya di 17 lokasi pengungsian yang sudah disediakan. Ada yang menempati aula gedung DPRD Kudus, kantor balai desa, pusat pendidikan, tempat – tempat ibadah, dan sebagian juga ditampung di beberapa rumah warga.

Sementara dapur umum untuk konsumsi, sudah disediakan setidaknya di delapan lokasi mulai dari Balai Desa Golantepus, Balai Desa Jati Wetan, Gulang, di Blimbing Kidul, area Gedung DPRD, masjid, pusat TPQ dan juga di gereja.

Diharapkan dapur umum dan bantuan yang datang bisa membantu meringankan korban yang terdampak bencana banjir di Kudus ini.

Kemudian soal jalur yang terputus karena banjir cukup banyak. Salah satunya ada jalur Pantura Demak – Kudus, di Kecamatan Karanganyar Demak yang kini sedang disiapkan jalur alternatif dan ditempatkan anggota Polri dan TNI untuk membantu mengurus jalur tersebut serta mengatur arus lalu lintas di sana.

Baca : Berita Update : Gempa Nias Berkekuatan Magnitudo 3,1 Terjadi Malam Ini

Kapolda Jawa Tengah turut menjelaskan bahwa pengungsi menjadi nomor satu yang saat ini diutamakan. Karena itu pengecekan terkait kesehatan, konsumsi, sampai dengan pendistribusian bantuan wajib diperhatikan. Karena itu, jalur alternatif yang terputus akibat banjir juga sebisa mungkin diantisipasi oleh pihak yang berwajib.

“Ini kami lakukan secara serentak sehingga masyarakat akan terbantu. Saya dengan Pangdam akan selalu koordinasi untuk bersama-sama dalam rangka mengatasi problem banjir,” imbuh Kapolda Jateng.

Lebih lanjut, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa pihaknya bersama – sama dengan dinas kesehatan setempat akan memastikan trauma healing bagi warga yang terdampak banjir diperhatikan.**