Jatimhariini.com – Bagi umat yang beragama Islam, alquran dan hadist merupakan panduan dan sekaligus pedoman menjalani hidup, termasuk dalam mendidik anak. Lantas, seperti apa cara mendidik anak dalam agama Islam sejak usia dini yang sesuai tuntunan alquran dan hadist?
Pada kesempatan kali ini, kami akan bagikan untuk Anda informasi selengkapnya supaya anak dapat tumbuh, berkembang, dan memiliki kepribadian islami. Berikut informasi selengkapnya untuk Anda!
11 Cara Mendidik Anak dalam Agama Islam Sejak Usia Dini
1. Berikan nama yang baik untuk anak
Islam mengajarkan supaya setiap orang tua memberikan nama yang baik untuk anak karena nama merupakan doa baik yang orang tua sedekahkan untuk sang buah hati.
Hal tersebut sebagaimana hadist, dikutip dari buku Ritual dan Tradisi Islam Jawa karya Muhammad Sholikhin, Rasulullah SAW bersabda:
“Hak anak atas orang tuanya ialah mendapatkan nama yang baik.” (HR. Al-Baihaqi, Abu Nu’aim dan Al Dailami).
2. Bacakan kisah para nabi
Membacakan kisah – kisah nabi terdahulu menjadi salah satu cara mendidik anak dalam agama Islam untuk mengenalkan para nabi mereka kepada sang anak.
Lewat cerita yang dibacakan, anak bisa tahu nama para nabi dan kisahnya bahkan sejak anak masih kecil. Meski anak belum mampu membaca al-quran misalnya, otak anak masih tetap dapat memproses secara baik kisah yang dibacakan.
Cara yang satu ini dapat dilakukan orang tua untuk mengenalkan sejarah agamanya bahkan sejak anak masih bayi atau berusia 1 tahunan. Membacakan kisah para nabi juga dapat menjadi cara stimulasi otak anak oleh orang tua.
3. Memperdengarkan al-qur’an kepada anak secara rutin
Tak hanya ketika anak sudah memahami kata – kata, sudah pandai mengaji, atau sudah masuk sekolah saja, justru memperdengarkan al-quran kepada anak secara rutin wajib dilakukan orang tua sejak anak masih dalam al-qur’an.
Hal tersebut penting supaya anak bisa mengenal kitab yang menjadi pedoman hidupnya dan apa yang dikenalkan tersebut akan masuk ke alam bawah sadar anak sehingga ketika sudah waktunya belajar mengaji, anak tidak akan kesulitan mempelajari harakat, huruf hijaiyah, dan melafalkannya karena ia sudah sering mendengarkannya bahkan sejak dalam kandungan.
Oh iya, memperbanyak membaca al-quran ketika hamil bahkan dapat membawa ketenangan dan keberkahan untuk sang ibu, bukan hanya bermanfaat bagi janin yang ada di dalam kandungan saja.
Ingin istiqomah membaca al-qur’an?, Baca: 7 Tips Istiqomah Membaca Alquran, Kiat Jitu Menjadi Umat Islam yang Taat
4. Ajarkan tauhid kepada anak
Mengajarkan tauhid merupakan cara orang tua mengenalkan tentang Tuhannya kepada anak. Jadi mengajarkan tauhid adalah mengenalkan Allah SWT kepada anak dan bisa dilakukan dengan bahasa sederhana.
Misalkan dengan mengaitkan benda di sekitar dengan Allah SWT. Sebagai contoh, ketika malam hari kemudian Anda dan sang buah hati sama – sama menghadap langit, Anda sebagai orang tua bisa memulai percakapan tentang tauhid.
“Bintangnya indah ya! Adek tahu tidak kalau bintang yang bagus dan indah itu, Allah SWT loh yang buat.”
Dengan percakapan – percakapan sederhana semacam itu, akan tertanam di hati, otak, dan alam bawah sadar anak tentang Allah SWT, kebesaran dan keagungannya dan membuat pribadi anak semakin baik karena ia sudah kenal penciptanya dan pencipta seluruh langit, bumi, dan seisinya.
Pengenalan – pengenalan sederhana semacam itu, jika terus menerus diulang tentu akan berdampak sangat positif bagi perkembangan spiritual dan moral anak.
5. Mengajarkan dasar agama Islam kepada anak
Mengajarkan dasar – dasar agama Islam merupakan kewajiban orang tua yang beragama Islam guna menciptakan generasi yang madani.
Dasar – dasar agama Islam yang perlu diajarkan kepada anak seperti mengajarkan tentang tata cara sholat, mengaji, bersedekah, latihan puasa, dan lainnya.
6. Mengajarkan shalat kepada anak dan sekaligus memberi contoh nyata
Dalam agama Islam, shalat merupakan tiang agama. Shalat menjadi pondasi bagi iman manusia, karena itu sejak dini anak harus dikenalkan dan diajarkan tentang shalat.
Anda bisa mulai mengajari anak bagaimana tata cara berwudhu yang tepat dan bagaimana cara shalat secara runtut dan sesuai rukun shalatnya. Kemudian ajari juga gerakan shalat yang benar seperti apa. Selain itu, Anda bisa melibatkan anak setiap tiba waktu shalat. Ajak anak shalat berjamaah, dan bahkan ke masjid atau mushola.
Dengan begitu anak akan belajar shalat dan belajar mengamalkannya sekaligus lewat contoh nyata yang orang tuanya lakukan setiap hari.
7. Mengajarkan tentang puasa
Puasa merupakan salah satu nilai dalam rukun Islam sehingga wajib diajarkan orang tua kepada anak. Mulai mengajarkan tentang puasa dapat dilakukan dengan menjelaskan pengertian puasa kepada anak.
Kemudian ketika masuk bulan puasa atau bulan ramadhan, Anda bisa mengajak anak untuk berpuasa. Misalkan dengan mulai berpuasa sampai jam 9, puasa duhur atau puasa setengah hari, lalu dilanjutkan dengan puasa sepenuhnya ketika anak sudah kuat untuk berpuasa.
Mengenai niat puasa ramadhan seperti apa, baca : Niat Puasa Ramadhan, Bacaan, dan Artinya: Sudah Hafal?
8. Membiasakan diri untuk bersikap sederhana
Apa yang orang tua lakukan biasanya akan ditiru oleh anak. Jika orang tua terbiasa hidup sederhana, anak juga akan terbiasa untuk hidup secara sederhana karena mencontoh perilaku orang tuanya.
Jika diperlukan, orang tua juga bisa menjelaskan alasan hidup sederhana dan mengaitkannya dengan para nabi. Contohnya adalah Nabi Muhammad SAW yang memiliki harta melimpah akan tetapi tetap hidup sederhana dan tidak bermewah – mewahan.
9. Mengajarkan sedekah
Bersedekah perlu diajarkan orang tua sejak dini kepada anak supaya ketika dewasa kelak, anak terbiasa melakukannya. Untuk mengajarkan anak bersedekah, orang tua bisa melakukan dengan memberi contoh nyata.
Misalkan ketika ingin memberi uang kepada pengemis, Anda bisa meminta tolong anak untuk memberikannya. Atau ketika ada barang yang layak pakai namun sudah tidak ingin disimpan dan kemudian diberi kepada tetangga, saudara, atau bahkan korban banjir, Anda bisa melibatkan anak dalam kegiatan tersebut.
10. Mengajarkan adab yang baik
Adab merupakan tata krama sebagai pedoman untuk bersikap dan bersosialisasi dengan sesamanya. Dalam Islam, Islam mengajarkan agar umatnya tidak hanya mempererat hubungannya dengan Allah (habluminallah), tetapi juga mempererat dan menjaga hubungan dengan sesama (hablumminannas).
Karena itu ajarkan bagaimana bersikap baik kepada orang, bagaimana menghormati sesama, bagaimana menjadi orang yang tidak sombong meski berlebih, bagaimana bersikap jujur, dan sebagainya.
11. Mengajarkan tanggung jawab kepada anak
Tanggung jawab adalah bagaimana cara hidup manusia yang melakukan tugas serta kewajibannya dengan sungguh – sungguh sampai selesai. Kunci hidup teratur dan disiplin adalah bertanggung jawab, jadi ajarkan dan latih anak memiliki tanggung jawab.
Ada beberapa cara yang bisa orang tua lakukan sebagai cara mendidik anak dalam agama Islam guna melatih tanggung jawab dalam diri anak, di antaranya :
- Memberikan tugas sesuai usianya
- Memberikan konsekuensi yang sesuai ketika anak mengingkari sesuatu
- Memberikan pujian dan bahkan ‘reward’ ketika anak bisa mengerjakan tugasnya dengan baik
- Komunikasi dan melibatkan anak dalam banyak hal positif (diskusi).
Ingin supaya anak belajar mengaji lebih baik dan mencari guru les mengaji yang tepat? Baca : Les Privat Mengaji di Rumah Untuk Parenting Islami, Bagaimana Mencari Guru Les yang Tepat?
Demikian informasi yang kami dapat bagikan kali ini terkait cara mendidik anak dalam agama Islam. Semoga menjadi informasi yang inspiratif ya, khususnya bagi para orang tua.**