Tarawih Pertama, Masjid Al-Akbar Surabaya Diserbu Jamaah

Tarawih pertama Masjid Al-Akbar Surabaya

Jatimhariini.com – 1 Ramadhan 1445 H ditetapkan oleh pemerintah secara resmi pada 12 Maret 2024. Oleh karena itu, shalat tarawih pertama yang biasanya mulai dilakukan malam hari menjelang tanggal 1 Ramadan telah diselenggarakan pada 11 Maret 2024 ba’da isya (setelah shalat isya).

Sudah banyak masjid – masjid di Indonesia yang menyemarakkan 1 Ramadan dengan menjalankan shalat tarawih bersama sejak malam hari di tanggal 11 Maret 2024, termasuk juga masjid Al-Akbar, Surabaya.

Masjid nasional dengan gaya arsitektur islami yang beralamat di Jl. Masjid Al-AkbarTimur No.1, Pagesangan, Kec. Jambangan, Surabaya, Jawa Timur ini bahkan sudah dipadati oleh jamaah yang bahagia dan bersuka cita menyambut datangnya bulan ramadhan 1445 H sejak pukul 18.00 WIB ketika menjalankan ibadah shalat magrib.

Semakin malam, jamaah semakin banyak dan semakin membludak. Puncaknya, ketika pelaksanaan shalat tarawih pertama dilangsungkan, masjid diserbu sekitar 15 ribu jamaah. Hal tersebut juga disampaikan oleh Humas masjid nasional Al-Akbar yakni Helmy M Noor.

Helmy menyebut bahwa tarawih pertama ini disambut dengan sangat antusias oleh masyarakat Surabaya dan bahkan ada yang datang dari berbagai daerah sebagai musafir untuk turut serta menjalankan ibadah shalat tarawih di Masjid Al-Akbar.

tarawih pertama [idxchannel]

Ada jamaah yang mengaku datang dari Kabupaten Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, Madiun, Madura, dan bahkan ada juga yang mengaku sedang melakukan perjalanan ke Surabaya dan ingin melaksanakan ibadah shalat tarawih pertama sehingga mampir di masjid Al-Akbar.

Salah satunya adalah Pak Syaiful, warga Lumajang yang mengaku melakukan perjalanan ke Surabaya dan akhirnya memutuskan melaksanakan shalat tarawih di masjid Al-Akbar.

“Enggeh, kulo saking Lumajang mampir tarawih mriki.”

Maksudnya, ia datang dari Lumajang dan melaksanakan shalat tarawih di masjid Al-Akbar. Selain Pak Syaiful, tentu banyak jamaah masjid Al-Akbar lainnya yang memiliki pengakuan sama.

Jamaah yang datang untuk shalat tarawih hari pertama di masjid Al-Akbar pun sangat beragam. Kalau biasanya di hari – hari biasa, jamaah shalatnya didominasi orang tua, kini jamaah shalat tarawih hari pertama sangat bervariasi.

Anak – anak muda dan remaja yang datang melaksanakan ibadah shalat tarawih bersama teman – teman pun sangat banyak. Belum lagi para ibu muda yang membawa serta anak – anaknya untuk memeriahkan shalat tarawih hari pertama.

Faktor libur awal puasa dan cuti bersama turut menjadi alasan merayapnya jamaah di banyak masjid di Indonesia, termasuk Masjid nasional Al-Akbar, Surabaya.

Menurut Helmy, meski Masjid Al-Akbar dipadati dengan banyak jamaah, akan tetapi suasana shalat tarawih pertama berjalan lancar dan sangat kondusif. Jamaah yang berjumlah puluhan ribu juga membubarkan diri dengan tertib.

Saking padatnya, dua ambulans pun disiagakan di Masjid Al-Akbar. Dua ambulans tersebut menjadi langkah preventif pihak masjid bersama petugas keamanan dan tenaga medis untuk jamaah. Beruntungnya, tidak ada kejadian apapun sampai jamaah membubarkan diri.

Pasca tarawih, Masjid Al-Akbar juga menyelenggarakan acara tadarus bersama. Acara tersebut cukup meriah, karena di hari pertama ini jamaah yang tidak kunjung pulang untuk tadarus cukup banyak. Beberapa di antaranya juga mengaku mungkin akan melaksanakan i’tikaf di masjid sehingga akan pulang pada dini hari.

Baca : 7 Tips Istiqomah Membaca Alquran, Kiat Jitu Menjadi Umat Islam yang Taat

Sementara jamaah yang lain ada juga yang membubarkan diri dan segera mendatangi pedagang yang menjajakan dagangannya di sekitar kawasan masjid.

Pihak pengelola masjid Al-Akbar melalui Helmy selaku humas mengaku pihaknya memperkirakan bahwa lonjakan jamaah tarawih selama bulan ramadhan mungkin akan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan hari pertama.

Penurunan signifikan biasanya akan terjadi sejak pertengahan ramadhan karena biasanya orang sudah mulai memiliki banyak aktivitas untuk mempersiapkan lebaran, ada yang mulai banyak mengagendakan untuk buka bersama, dan bahkan ada juga yang mulai merasa malas untuk shalat tarawih.

Helmy berpesan bahwa sebaiknya umat Islam memanfaatkan moment ramadhan untuk mendekatkan diri secara maksimal terlebih shalat tarawih dan tadarus menjadi ibadah tahunan yang hanya bisa dinikmati di bulan ramadhan saja.

Menurut Helmy, meski akan ada angka penurunan jamaah, sekurang – kurangnya 1 juta jamaah dipastikan akan memadati masjid Al-Akbar selama menjalankan ibadah tarawih di bulan ramadhan 1445 H ini.**