Jatimhariini.com – Pembunuhan keji disertai pemerasan oleh anggota TNI AL Serda Adan Aryan Marsal (24) kini terungkap. Pembunuhan tersebut telah ditutupi pelaku sekitar hampir 2 tahun lamanya, yakni sejak Desember 2022. Casis yang dibunuh bernama Iwan Sutrisman (21).

Pembunuhan terjadi di Padang, 24 Desember 2022. Setelah pembunuhan terjadi, kemudian jasad korban dibuang di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Pembunuhan terjadi 8 hari setelah korban dikirim oleh orang tuanya untuk mencoba masuk mendaftar sebagai calon siswa (casis) TNI AL.

Kronologi Kejadian

Pelaku menjanjikan kepada orang tua korban bahwa korban lolos seleksi dan harus mengikuti serangkaian pendidikan siswa TNI AL. Pelaku bahkan sempat menjemput korban ke kediamannya dan menjanjikan kepada orang tua korban bahwa korban dipastikan lolos masuk TNI AL karena dirinya akan membantu.

Dari sana, pelaku juga meminta uang sekitar 200 juta rupiah kepada orang tua korban sebagai jaminan masuk TNI AL. Orang tua korban setuju, korban dibawa oleh pelaku dan ternyata itulah hari terakhir orang tua korban dapat bertemu korban.

Liciknya, pelaku meminta korban untuk mengenakan seragam loreng sebagai siswa TNI AL dan menggunduli rambutnya untuk nantinya difoto. Foto tersebut dikirim sang pelaku kepada orang tua korban.

Tentu orang tua korban mengira anaknya benar – benar sudah lolos seleksi TNI AL dan sedang melakukan pendidikan. Padahal, beberapa hari setelah foto tersebut dikirim oleh pelaku, korban dihabisi nyawanya oleh pelaku di Padang.

Orang tua korban mulai curiga bahwa terjadi sesuatu pada anaknya karena ketika Serda Adan dihubungi supaya dapat menghubungkan dirinya (orang tua) dengan sang anak, Serda Adan banyak berdalih, menghindar, dan bahkan memeras keluarga dengan nominal 500 ribu sampai 1 juta rupiah. Dari sana muncul kecurigaan dari orang tua korban dan pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut ke polisi setempat.

Penemuan Jasad

Penyelidikan dilakukan, dan ternyata benar Iwan Sutrisman dibunuh oleh Serda Adan sejak 2022. Pihak Lantamal II Padang beserta jajaran kepolisian juga turut mengungkapkan bahwa ada penemuan jasad di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat pada akhir 2022 lalu.

Jasad tersebut kemudian dikuburkan di pemakaman covid. Dan ketika jasad pria tersebut dicocokkan dengan ciri – ciri eks casis Bintara TNI AL memang terdapat kecocokan. Kecocokan tersebut terdapat pada struktur gigi dan luka tusukan yang diperoleh oleh korban berdasarkan pengakuan dari Serda Adan.

Menurut Serda Adan, berdasarkan pengakuannya, korban dibunuh dengan cara ditikam pada bagian perut, lalu jasadnya dibuang ke jurang yang ada di Talawi, Sawahlunto. Pembunuhan yang dilakukan oleh Serda Adan ternyata tidak dilakukan sendiri.

Serda Adan, membunuh korban dibantu oleh temannya yang merupakan masyarakat sipil bernama Alvin. Berusaha membujuk Alvin, Serda Adan mengaku bahwa korban merupakan siswa nakal di TNI AL sehingga komandannya menyuruh Serda Adan untuk ‘membereskannya’.

Alvin yang mendengar cerita tersebut terpengaruh. Tak hanya membujuk Alvin dengan memberikan informasi salah tentang korban, Serda Adan juga merayu Alvin untuk membunuh Iwan dengan mengiming – imingi sejumlah uang.

Serda Adan menjanjikan bahwa Alvin akan mendapat jatah 30 juta rupiah jika sudah melakukan tugasnya membunuh korban. Atas tawaran tersebut, Alvin pun setuju dan mulai menyusun rencana bersama. Hingga akhirnya, 24 Desember 2022 menjadi tanggal eksekusinya.

Bela Sungkawa TNI AL

Atas peristiwa tersebut, tentu TNI AL atas nama instansi turut berduka cita sedalam – dalamnya atas meninggalnya Iwan Sutrisman. TNI AL berharap kejadian serupa tak akan terjadi lagi.

TNI AL juga bersumpah untuk tidak menutup – nutupi kasus, mengawal kasus hingga tuntas, dan tentunya tidak akan memberikan pembelaan apapun terhadap oknum TNI Serda Adan Aryan Marsal atas perilaku keji yang dilakukannya.

TNI AL juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak tertipu dengan oknum yang mengaku dapat meloloskan seorang calon tentara atau meminta biaya atas pendaftaran sebagai anggota tentara karena pendaftaran sebagai anggota tentara tidak dipungut biaya.

TNI AL berharap masyarakat lebih aware dan lebih waspada dengan kasus penipuan yang melibatkan nama instansi khususnya TNI.**